Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Tari Perang Nias SUMATRA UTARA

Gambar
Tari Perang merupakan bagian dari tradisi khas  Nias  yang berhubungan erat dengan Lompat Batu Nias, karena lahirnya berbarengan dengan tradisi Hombo Batu. Dahulu kala Suku Nias sering berperang antar suku. Biasanya pemicu perang adalah perebutan lahan atau bahkan perebutan kekuasaan. Seperti halnya sistem kepemimpinan kampung yang dipimpin seorang kepala desa atau kepala suku. Dahulu setiap kampung di Nias juga dipimpin oleh seorang kepala suku yang disebut Si'ulu yang berarti bangsawan. Demi mempertahankan kekuasaan dan ketentraman warga kampungnya dari serangan suku lain, setiap Si’ulu berinisiatif mengumpulkan pemuda desa untuk dilatih berperang. Jenis latihan yang diberikan oleh Si’ulu adalah melatih kekuatan fisik, seperti kemampuan Lompat Batu (Hombo Batu) para pemuda dan melatih kelincahan pemuda dengan peragaan alat perang. Jika mereka dapat melompati batu setinggi 2 meter yang dibentuk dari tumpukan batu tersebut serta mampu menggunakan peralatan perang dengan sem

Tari Saman Nangroe Aceh Darusalam

Gambar
Sejarah Tari Saman Tari Saman (Salah Satu Tarian Aceh)           Satu ciri menarik dari tari Aceh adalah bahwa ia dilakukan secara berkelompok. Seudati yang heroik dilakukan oleh delapan orang. Saman, sebagian menyebutnya “tari tangan seribu” alias “a thousand hand dance” yang rampak dan dinamis biasanya dilakukan oleh sepuluh orang laki-laki atau sepuluh orang perempuan. Likok Pulok juga demikian, walaupun bisa juga ditarikan delapan atau dua belas orang. Tari Ranub Lampuan yang indah untuk memuliakan tamu biasanya dilakukan oleh enam atau delapan dara Aceh. Tak ada tari Aceh yang dilakukan sendiri alias secara solo.           Apakah karena orang Aceh tidak berani menari sendiri? Rasanya bukan. Karena konon orang Aceh punya keberanian individu yang hebat. Tak kurang Sang Pramoedya mengakuinya. ”Orang Madura beraninya carok, orang Jawa kalau berantam suka tawuran, tapi orang Aceh punya keberanian individual yang luar biasa” begitu kira-kira kata Pram dalam salah satu wawanca

Sejarah Seni Tari Seger Pengunten

Gambar
Tari sigeh pengunten (siger penguntin) merupakan salah satu tari kreasi baru dari daerah Lampung. Tari ini merupakan pengembangan dari tari sembah yang merupakan tari tradisi asli masyarakat Lampung. Melalui Peraturan Daerah, tari sigeh pengunten diresmikan sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting. Koreografi tari ini juga mengambil unsur dari berbagai tari tradisional Lampung untuk merepresentasikan budaya Lampung yang beragam. Tari sembah telah umum ditampilkan sebagai bagian dari ritual penyambutan tamu dalam acara-acara resmi seperti prosesi pernikahan. Tari ini menggambarkan ekspresi kegembiraan atas kedatangan para tamu undangan. Selain itu, makna esensial dari tari ini merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu undangan yang hadir. Dalam tari ini, para penari mengekspresikan hal tersebut dalam rangkaian gerakan yang luwes, ramah, dan penuh kehangatan. Proses lahirnya tari sigeh pengunten tak lepas dari realitas budaya Lampung yang terdikotomi menjadi

Sejarah Seni Tari Remong Jawa Timur

Gambar
Tarian ini merupakan tarian tradisional Jawa Timur yang sering ditampilkan sebagai pembuka pergelaran kesenian  Ludruk . Namanya adalah  Tari Remo . Apakah Tari Remo itu? Tari Remo  adalah tarian tradisional  Jawa Timur  yang menggambarkan keberanian seorang Pangeran yang berjuang di medan perang. Tarian ini sering ditampilkan dalam pergelaran kesenian Ludruk sebagai pengantar pertunjukan. Selain itu Tari Remo ini juga ditampilan sebagai tarian selamat datang dalam menyambut tamu besar yang datang ke sana. Tarian ini sangat terkenal di Jawa Timur dan menjadi salah satu  icon  kesenian tari di sana. Menurut sejarahnya, Tari Remo ini awalnya diciptakan oleh para seniman jalanan pada jaman dahulu dengan mengangkat tema seorang Pangeran yang gagah berani. Tarian ini mulai diperkenalkan ke masyarakat luas dengan cara mengamen. Seiring dengan perkembangannya tarian ini mulai diangkat dan dijadikan sebagai tarian pembuka dalam pertunjukan  Ludruk . Sejak saat itulah Tari Remo mul

Sejara Seni Tari Gambyong

Gambar
Seni Jaranan Lampung             Tari gambyong  merupakan salah satu dari bentuk tari tradisional Jawa, khususnya Jawa Tengah. Tari gambyong merupakan hasil dari perpaduan tari rakyat dan tari keraton. Asal mula kata ‘Gambyong’ awalnya merupakan nama dari seorang waranggana atau wanita yang terpilih (wanita penghibur) yang mana pandai serta piawai dalam membawakan tarian indah serta lincah. Nama lengkap dari waranggana tersebut di atas ialah Mas Ajeng Gambyong. Awal mula, tari gambyong ini hanya sebagai bagian tari tayub atau dapat disebut tari taledhek.  Istilah taledhek ini digunakan juga sebagai penyebut penari taledhek, penari tayub, serta penari gambyong. Sejarah dari Tari Gambyong yang berasal dari Jawa Tengah tersebut juga bisa diartikan sebagai tarian yang bersifat tunggal yang dapat dilakukan oleh wanita atau penari yang memang dipertunjukkan sebagai permulaan dari penampilan tari atau bisa disebut pesta tari. Gambyongan sendiri mempunyai arti  golekan  atau ‘boneka terbuat d

Kesenian Reog Ponorogo

Gambar
                   Menurut cerita yang berkembang, asal usul Reog Ponorogo dilatarbelakangi oleh kisah perjalanan Raja Kerajaan Bantarangin,  yaitu Prabu Kelana Sewandana yang tengah mencari calon permaisurinya pada tahun 900 Saka. Calon permaisuri tersebut dicari karena kabur dari kerajaan Bantarangin. Calon permaisuri yang bernama Dewi Sanggalangit yang juga adalah putri kerajaan Kediri ini kabur karena tidak ingin dijodohkan dengan sang Prabu Kelana. Setelah perjalanan berhari-hari, Dewi Sanggalangit pun akhirnya ditemukan disebuah goa ketika ia tengah bersemedi. Ketika diajak pulang untuk dinikahi, putri Kediri tetap tak mau. Sang prabu pun merayunya dengan janji akan menuruti segala apapun permintaan yang diajukan oleh sang calon permaisuri. Dari hasil semedi, sang putripun mendapat wahyu agar memintakan sebuah kesenian baru yang belum pernah ada sebelumnya dimana kesenian tersebut harus menggambarkan bahwa sang calon permaisuri adalah memang orang yang benar-benar dicintai sang